Rabu, 25 Juli 2012

LAPORAN TEKBEN (Uji Kadar Air Benih)


ACARA III. UJI KADAR AIR BENIH



A.  Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui dan menghitung kandungan air pada beberapa jenis benih tanaman.



B.  Pelaksanaan Praktikum

1.   Waktu Praktikum           : Jum’at, 4 Mei 2012

2.   Tempat Praktikum          : Laboratorium Produksi Tanaman, Fakultas                                                                       

                                                  Pertanian, Universitas Mataram.



C.   Tinjauan Pustaka

Biji merupakan cara yang paling umum  untuk membiakkan tanaman, menyerbuk sendiri, dan juga digunakan oleh tanaman menyerbuk silang secara meluas. Dalam  istilah agronomi, biji yang digunakan untuk tujuan pembiakan disebut benih, untuk membedakan dengan segala biji yang mungkin merupakan produk agronomi yang akan dikonsumsi sebagai pangan atau bahan industri (Harjadi, 1979).

Salah satu faktor penting yang menentukan tingkat hasil tanaman adalah benih. Benih bersama dengan sarana produksi lainnya seperti pupuk, air, cahaya, iklim  menentukan tingkat hasil tanaman. Meskipun tersedia sarana produksi lain yang cukup, tetapi bila digunakan benih bermutu rendah maka hasilnya akan rendah. Benih bermutu mencakup mutu genetis, yaitu penampilan benih murni dari varietas tertentu yang menunjukkan identitas genetis dari tanaman induknya, mutu fisiologis yaitu kemampuan daya hidup (viabilitas) benih yang mencakup daya kecambah dan kekuatan tumbuh benih dan mutu fisik benih yaitu penampilan benih secara prima  dilihat secara fisik seperti ukuran homogen, bernas, bersih dari campuran, bebas hama dan penyakit, dan kemasan  menarik (Anonim, 2010).

Pengujian benih ditujukan untuk mengetahui mutu atau kualitas benih. Informasi tersebut tentunya akan sangat bermanfaat bagi produsen, penjual maupun konsumen benih. Karena mereka bisa memperoleh keterangan yang dapat dipercaya tentang mutu atau kualitas dari suatu benih (Sutopo, 1993).

Uji kadar air dilakukan untuk mengetahui kandungan air pada benih. Kadar air benih ini mempengaruhi lama daya simpan benih. Kadar air benih yang aman berkisar antara 7% - 8%. Pada kadar air tersebut benih dapat tahan disimpan hingga 1,5 tahun pada kondisi benih terhindar dari panas dan cahaya matahari langsung (Anonim, 2009).

Adanya banyak air dalam benih, maka pernafasan akan dipercepat sehingga benih akan banyak kehilangan energi. Pernafasan yang hebat disebabkan oleh air yang ada dalam biji dan temperatur lingkungan. Penyimpanan benih yang baik harus memperhatikan dua hal, yaitu sifat asli benih dan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi benih. Antar kedua hal tersebut terdapat hubungan erat yang dapat mempunyai pengaruh yang menguntungkan atau merugikan terhadap viabilitas benih (Anonim, 2011).



D.  Bahan dan Alat Praktikum

1.      Bahan Praktikum

a.       Jagung

b.      Kacng merah

c.       Kacang tanah

2.      Alat Praktikum

a.       Timbangan analitis

b.      Oven

c.       Eksikator

d.      Botol besi

e.       Alat penggiling



E.   Cara Kerja

1.      Semua contoh uji disiapkan, yaitu benih jagung, benih kedelai, dan benih kacang hijau.

2.      Contoh uji dihancurkan dengan menggunakan penggiling, kemudian disaring.

3.      Botol oven atau kaleng oven dengan tutupnya dipanaskan dalam oven pada suhu 130oC selama 5 menit, kemudian didinginkan dan ditimbang dengan timbangan analitik (x gram).

4.      Contoh uji yang telah digiling dimasukkan dalam wadah tersebut (botol oven atau kaleng oven), diratakan sehingga menutupi wadah kemudian wadah tersebut ditutup dan ditimbang (y gram).

5.      Botol yang berisi contoh uji diletakkan dalam oven bersuhu 130oC, botol tersebut dibiarkan dalam keadaan terbuka, tutup botol diletakkan disamping atau di bagian bawah botol.

6.      Botol berisi contoh uji tersebut dipanaskan selama 60-90 menit.

7.      Setelah itu botol dikeluarkan dari dalam oven dan ditutup secepatnya, kemudian didinginkan selama 10-20 menit.

8.      Setelah dingin, botol beserta contoh uji ditimbang (z gram).

9.      Kemudian dihitung kadar air benih dengan  menggunakan rumus:


Keterangan:

a.       x = berat botol dan tutup

b.      y = x + contoh uji mula-mula

c.       z = x + contoh uji yang telah dioven


















F.   Hasil Pengamatan

Tabel I. hasil pengamatan berat uji.

kel/ula
X
Y
Z
jagung
k.merah
k.tanah
jagung
k.mearah
k.tanah
jagung
k.merah
k.tanah
1
2.33
2.39
2.45
12.69
15.03
9.93
11.71
13.96
9.14
2
2.3
2.5
2.51
12.17
13.04
10.09
11.27
12.06
9.36
3
2.52
2.36
2.36
11.37
12.29
10.01
10.46
11.36
9.29
4
2.36
2.36
2.36
11.79
13.85
9.52
10.87
12.68
8.85
5
2.38
2.37
2.48
11.64
11.64
9.78
10.82
9.06
10.74
6
2.35
2.29
2.52
11.39
11.65
9.65
10.48
10.71
8.93
7
2.54
2.55
2.25
11.06
13.73
8.72
10.2
12.66
8.06
rerata
2.4
2.4
2.4
11.73
13.03
9.67
10.83
11.78
9.2
total
16.78
16.82
16.93
82.11
91.23
67.7
75.81
82.49
64.37



Tabel II. Hasil perhitungan uji kadar air benih

kel/ula
Kadar air (%)
jagung
kc.merah
kc.tanah
1
9.46
8.46
10.56
2
9.12
9.3
9.63
3
10.28
9.37
9.41
4
9.75
10.18
9.34
5
8.85
9.7
9.86
6
10.06
10.04
10.09
7
10.09
9.57
9.73
rerata
9.6
9.5
9.8
total
67.61
66.62
68.62



Cara perhitungan kadar air benih:

a.    Kadar air benih jagung



b.    Kadar air benih kacang merah



c.    Kadar air benih kacang tanah





G. Pembahasan

              dari hasil praktikum, pada tabel I  didapatkan rata-rata berat contoh uji dari kelompok 1 sampai dengan kelompok 7 yaitu; jagung (X=2,4 gram; Y=11,73 gram; Z=10,83 gram), kacang merah (X=2,4 gram; Y=13,03 gram; Z=11,78 gram), dan kacang tanah (X=2,4 gram; Y=9,67 gram; Z=9,2 gram) dimana x = berat botol dan tutup, y = x + contoh uji mula-mula dan z = x + contoh uji yang telah dioven. Dari berat contoh uji masing-masing benih, yang paling berat yaitu pada kacang merah.

              Pada tabel 2 merupakan hasil perhitungan persentase kadar air dari masing-masing contuh uji, yaitu benih jagung, kacang merah dan kacang tanah. Dari tabel tersebut, rata-rata hasil perhitungan persentase kadar air benih dari kelompok 1 sampai dengan kelompok 7 yaitu; jagung = 9,6%, kacang merah = 9,5% dan kacang tanah = 9,8%. Dari persntase tersebut, yang paling besar persentasenya adalah benih kacang tanah.

              Telah diketahui sebelumnya bahwa kadar air benih yang aman berkisar antara 7% - 8%. Pada kadar air tersebut benih dapat tahan disimpan hingga 1,5 tahun pada kondisi benih terhindar dari panas dan cahaya matahari langsung. Dari hasil perhitungan, persentase kadar air pada masing-masing benih menunjukkan bahwa persentase kadar air benih yang dipraktikkan mutunya baik dan daya simpannya dapat lebih lama.



H.  Kesimpulan

1.      Dari hasil penimbangan masing-masing benih, yang paling berat adalah kacang merah

2.      Persentase kadar air benih yang paling besar adalah benih kacang tanah.

3.      Persentase kadar air pada masing-masing benih menunjukkan bahwa persentase kadar air benih yang dipraktikkan mutunya baik dan daya simpannya dapat lebih lama.




Daftar Pustaka

Anonim, 2009. indikator-benih-bermutu. http://www.blogspot.com.


Anonim, 2011. Pengujian-benih. http://baskara90.wordpress.com. Harjadi, M.M. Sri Setyadi. 1979. Pengantar Agronomi. PT Gramedia: Jakarta.

 Sutopo L, 1993. Teknologi Benih. CV Rajawali Pers: Jakarta.