LAPORAN
PRAKTIKUM
ILMU
DAN TEKNOLOGI BENIH
ACARA
II. UJI
KEMURNIAN BENIH
Disusun oleh:
Muhammad Sahirin
C1M010144
Gelombang II
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2012
ACARA
II. UJI KEMURNIAN BENIH
A.
Tujuan
Paktikum
Praktikum
ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui cara menghitung kemurnian benih
dan dapat mengetahui komposisi dari contoh benih.
B.
Pelaksanaan
Praktikum
1.
Waktu Praktikum : Jum’at, 27 April 2012
2.
Tempat Praktikum : Laboratorium Produksi Tanaman,
Fakultas
Pertanian, Universitas Mataram.
C. Tinjauan Pustaka
Biji
merupakan cara yang paling umum untuk membiakkan
tanaman, menyerbuk sendiri, dan
juga digunakan oleh tanaman menyerbuk silang secara meluas. Dalam istilah agronomi, biji yang digunakan untuk
tujuan pembiakan disebut benih, untuk membedakan dengan segala biji yang
mungkin merupakan produk agronomi yang akan dikonsumsi sebagai pangan atau
bahan industri (Harjadi, 1979).
Salah satu faktor penting yang menentukan
tingkat hasil tanaman adalah benih. Benih bersama dengan sarana produksi
lainnya seperti pupuk, air, cahaya, iklim menentukan tingkat hasil
tanaman. Meskipun tersedia sarana produksi lain yang cukup, tetapi bila
digunakan benih bermutu rendah maka hasilnya akan rendah. Benih bermutu
mencakup mutu genetis, yaitu penampilan benih murni dari varietas tertentu yang
menunjukkan identitas genetis dari tanaman induknya, mutu fisiologis yaitu
kemampuan daya hidup (viabilitas) benih yang mencakup daya kecambah dan
kekuatan tumbuh benih dan mutu fisik benih yaitu penampilan benih secara
prima dilihat secara fisik seperti ukuran homogen, bernas, bersih dari
campuran, bebas hama dan penyakit, dan kemasan menarik (Anonim, 2010).
Pengujian benih ditujukan untuk mengetahui mutu atau kualitas benih.
Informasi tersebut tentunya akan sangat bermanfaat bagi produsen, penjual
maupun konsumen benih. Karena mereka bisa memperoleh keterangan yang dapat
dipercaya tentang mutu atau kualitas dari suatu benih (Sutopo, 1993).
Kemurnian benih adalah persentase berdasarkan berat benih murni yang
terdapat dalam suatu contoh benih. Tujuan utama dari analisis kemurnian benih
adalah untuk menentukan komposisi dari kelompok benih dan untuk
mengidentifikasi dari berbagai spesies benih dan partikel-partikel yang lain
yang terdapat dalam suatu benih. Untuk analisa kemurnian benih, maka contoh uji
dipisahkan menjadi empat komponen yaitu benih murni, benih spesies lain, benih
gulma dan bahan lain atau kotoran (Kartasapoetra, 1986).
D.
Bahan
dan Alat Praktikum
1.
Bahan Praktikum
a.
Benih padi (Oryza sativa)
b.
Benih kacang tunggak (Glizin max)
2. Alat
Praktikum
a.
Meja analisis kemurnian benih
b.
Pinset
c.
Timbangan
d.
Petridish
E. Cara Kerja
1.
Disiapkan benih yang akan diuji dalam sebuah wadah (petridish)
2.
Ditimbang berat benih yang diuji dengan timbangan analitik (berat total).
Penimbangan benih untuk kemurnian, harus sesuai dengan ketentuan dalam
sertifikasi benih yaitu padi 75 gram dan kacang tunggak 150 gram.
3.
Dipisahkan komponen contoh benih yang diuji, kemudian ditimbang.
-
Benih murni= a g
-
Contoh varietas lain= a g
-
Biji gulma= a g
-
Benih kotoran= a g
4.
Persentase dari berat komponen b,c dan d di atas berat totalnya dan
persentase benih murni (a) adalah 100%-total persentase b,c dan d.
5.
Analisis dilakukan 5 kali dengan beda antar ulangan tidak boleh lebih
dari 5 %.
F.
Hasil Pengamatan
Ck padi= 75 garam
Ck k. tunggak= 150 gram
Tabel hasil pengamatan
Klp
|
Padi
|
Kacang
tunggak
|
||||||||||
BM (g)
|
CVL (g)
|
KB (g)
|
BG (g)
|
BM (g)
|
CVL (g)
|
KB (g)
|
BG (g)
|
|||||
1
|
74.57
|
0.37
|
0.35
|
0
|
146.2
|
0.43
|
3.27
|
0
|
||||
2
|
73.41
|
0.91
|
0.51
|
0
|
146.79
|
0.62
|
2.6
|
0
|
||||
3
|
73.36
|
0.67
|
0.65
|
0
|
148.15
|
0.52
|
1.3
|
0
|
||||
4
|
72.55
|
1.61
|
0.89
|
0
|
146.6
|
1.04
|
2.87
|
0
|
||||
5
|
72.93
|
1.22
|
1.05
|
0
|
136.83
|
2.73
|
0.53
|
0
|
||||
Total
|
366.82
|
4.78
|
3.45
|
0
|
724.57
|
5.34
|
10.57
|
0
|
||||
Rerata
|
73.364
|
0.956
|
0.69
|
0
|
144.914
|
1.068
|
2.114
|
0
|
||||
Keterangan:
BM : Benih Murni
CVL : Contoh
Varietas
Lain
KP : Kotoran Benih
BG : Biji Gulma
Tabel perhitungan
Klp
|
Padi
|
Kacang
tunggak
|
||||||
BM %
|
CVL %
|
KB %
|
BG %
|
BM %
|
CVL %
|
KB %
|
BG %
|
|
1
|
99.05
|
0.49
|
0.46
|
0
|
99.28
|
0.28
|
0.44
|
0
|
2
|
98.11
|
1.21
|
0.68
|
0
|
97.86
|
0.41
|
1.73
|
0
|
3
|
98.24
|
0.89
|
0.87
|
0
|
98.78
|
0.35
|
0.87
|
0
|
4
|
96.94
|
2.14
|
0.92
|
0
|
97.4
|
0.69
|
1.91
|
0
|
5
|
96.98
|
1.62
|
1.42
|
0
|
97.83
|
1.82
|
0.35
|
0
|
Total
|
489.32
|
6.35
|
4.35
|
0
|
491.15
|
3.55
|
5.3
|
0
|
Rerata
|
97.864
|
1.27
|
0.87
|
0
|
98.23
|
0.71
|
1.06
|
0
|
Cara perhitungan:
Berdasarkan
data pada kelompok kami yaitu bada
kelompok 1.
1. Benih
padi (Oryza sativa)
a. Contoh Varietas lain
b. Biji
gulma
c. Kotoran benih
d. Persentase
benih murni
*
Cara menghitung persentase benih yang lain menggunakan cara perhitungan yang
sama seperti cara perhitungan diatas*
2. Benih
kacang tunggak (Glizin max)
a. Contoh Varietas lain
b. Biji
gulma
c. Kotoran benih
d. Persentase
benih murni
*
Cara menghitung persentase benih yang lain menggunakan cara perhitungan yang
sama seperti cara perhitungan diatas*
G.
Pembahasan
Pada perlaksanaan praktikum, dilakukan penimbangan
benih dan analisis persentase kemurnian benih. Benih terlebih dahulu ditimbang
sesuai dengan petunjuk. Setelah ditimbang, benih kemudian disortasi atau
dipisahkan berdasarkan komponen seperti, Benih Murni (BM), Contoh Varietas Lain
(CVL), Biji Gulma (BG) dan Kotoran Benih (KB). Komponen yang telah dipisahkan,
masing-masing ditimbang. Adapun hasil penimbangan pada benih padi dan kacang
tunggak yaitu:
1.
Benih padi
-
Benih Murni (BM)
= 74,57 gram
-
Contoh Varietas
Lain (CVL) = 0,73 gram
-
Biji Gulma (BG)
= 0 gram
-
Kotoran Benih
(KB) = 0,35 gram
2.
Benih kedelai
-
Benih Murni (BM)
= 146,2 gram
-
Contoh Varietas
Lain (CVL) = 0,43 gram
-
Biji Gulma (BG)
= 0 gram
-
Kotoran Benih
(KB) = 3,27 gram
Dari
hasil penimbangan, dilakukan analisis persentase kemurnian benih terhadap
masing-masing benih yang diuji. Hasil perhitungan persentase kemurnian benih
pada benih padi dan kacang tunggak, yaitu:
1. Benih padi
-
Benih Murni (BM)
= 99,04 %
-
Contoh Varietas
Lain (CVL) = 0,49 %
-
Biji Gulma (BG)
= 0 %
-
Kotoran Benih
(KB) = 0,46 %
2. Benih kedelai
-
Benih Murni (BM)
= 99,28 %
-
Contoh Varietas
Lain (CVL) = 0,28 %
-
Biji Gulma (BG)
= 0 %
-
Kotoran Benih
(KB) = 0,44 %
Untuk perhitungan uji kemurnian benih
yang lain, dapat diperoleh pada kelompok lain sehingga didapatkan rata-rata
benih murni, diantaranya yaitu; rata-rata benih murni padi = 97.864
% dan rata-rata benih murni kacang tunggak = 98.23 %.
Selisih
persentase nilai uji kemurnian benih antara kelompok yang satu dengan kelompok
yang lain, yaitu kurang dari 5%, jadi
dapat dikatakan bahwa benih yang diuji dapat memenuhi syarat sebagai benih
unggul.
H. Kesimpulan
1. Hasil
persentase uji kemurnian benih yang paling tinggi adalah benih kacang tunggak dengan persentasenya
adalah 99,28%.
2. Rata-rata benih murni padi = 97.864
% dan rata-rata benih murni kacang tunggak = 98.23 %.
3. Selisih
persentase nilai uji kemurnian benih antara kelompok yang satu dengan kelompok
yang lain, yaitu kurang dari 5%, jadi
dapat dikatakan bahwa benih yang diuji dapat memenuhi syarat sebagai benih
unggul.
Daftar
Pustaka
1. Anonim,
2010. Pentingnya
penggunaan benih bermutu untuk peningkatan
produksi pertanian.http://www.wikipedia.com.
2. Harjadi,
M.M. Sri Setyadi. 1979. Pengantar
Agronomi. PT
Gramedia: Jakarta.
3. Sutopo L, 1993. Teknologi
Benih. CV Rajawali Pers: Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar