Senin, 23 Juli 2012

LAPORAN TEKBEN ACARA II


LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU DAN TEKNOLOGI BENIH

ACARA II. UJI KEMURNIAN BENIH



 


















Disusun oleh:

Muhammad Sahirin

C1M010144

Gelombang II





PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MATARAM

2012






ACARA II. UJI KEMURNIAN BENIH



A.  Tujuan Paktikum

Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui cara menghitung kemurnian benih dan dapat mengetahui komposisi dari contoh benih.



B.  Pelaksanaan Praktikum

1.   Waktu Praktikum           : Jum’at, 27 April 2012

2.   Tempat Praktikum          : Laboratorium Produksi Tanaman, Fakultas                                                                       

                                                  Pertanian, Universitas Mataram.



C.   Tinjauan Pustaka

Biji merupakan cara yang paling umum  untuk membiakkan tanaman, menyerbuk sendiri, dan juga digunakan oleh tanaman menyerbuk silang secara meluas. Dalam  istilah agronomi, biji yang digunakan untuk tujuan pembiakan disebut benih, untuk membedakan dengan segala biji yang mungkin merupakan produk agronomi yang akan dikonsumsi sebagai pangan atau bahan industri (Harjadi, 1979).

Salah satu faktor penting yang menentukan tingkat hasil tanaman adalah benih. Benih bersama dengan sarana produksi lainnya seperti pupuk, air, cahaya, iklim  menentukan tingkat hasil tanaman. Meskipun tersedia sarana produksi lain yang cukup, tetapi bila digunakan benih bermutu rendah maka hasilnya akan rendah. Benih bermutu mencakup mutu genetis, yaitu penampilan benih murni dari varietas tertentu yang menunjukkan identitas genetis dari tanaman induknya, mutu fisiologis yaitu kemampuan daya hidup (viabilitas) benih yang mencakup daya kecambah dan kekuatan tumbuh benih dan mutu fisik benih yaitu penampilan benih secara prima  dilihat secara fisik seperti ukuran homogen, bernas, bersih dari campuran, bebas hama dan penyakit, dan kemasan  menarik (Anonim, 2010).

Pengujian benih ditujukan untuk mengetahui mutu atau kualitas benih. Informasi tersebut tentunya akan sangat bermanfaat bagi produsen, penjual maupun konsumen benih. Karena mereka bisa memperoleh keterangan yang dapat dipercaya tentang mutu atau kualitas dari suatu benih (Sutopo, 1993).

Kemurnian benih adalah persentase berdasarkan berat benih murni yang terdapat dalam suatu contoh benih. Tujuan utama dari analisis kemurnian benih adalah untuk menentukan komposisi dari kelompok benih dan untuk mengidentifikasi dari berbagai spesies benih dan partikel-partikel yang lain yang terdapat dalam suatu benih. Untuk analisa kemurnian benih, maka contoh uji dipisahkan menjadi empat komponen yaitu benih murni, benih spesies lain, benih gulma dan bahan lain atau kotoran (Kartasapoetra, 1986).



D.  Bahan dan Alat Praktikum

1.      Bahan Praktikum

a.       Benih padi (Oryza sativa)

b.      Benih kacang tunggak (Glizin max)

2.      Alat Praktikum

a.       Meja analisis kemurnian benih

b.      Pinset

c.       Timbangan

d.      Petridish



E.   Cara Kerja

1.      Disiapkan benih yang akan diuji dalam sebuah wadah (petridish)

2.      Ditimbang berat benih yang diuji dengan timbangan analitik (berat total). Penimbangan benih untuk kemurnian, harus sesuai dengan ketentuan dalam sertifikasi benih yaitu padi 75 gram dan kacang tunggak 150 gram.

3.      Dipisahkan komponen contoh benih yang diuji, kemudian ditimbang.

-          Benih murni= a g

-          Contoh varietas lain= a g

-          Biji gulma= a g

-          Benih kotoran= a g

4.      Persentase dari berat komponen b,c dan d di atas berat totalnya dan persentase benih murni (a) adalah 100%-total persentase b,c dan d.

5.      Analisis dilakukan 5 kali dengan beda antar ulangan tidak boleh lebih dari 5 %.



F.   Hasil Pengamatan

Ck padi= 75 garam

Ck k. tunggak= 150 gram

Tabel hasil pengamatan

Klp
Padi
Kacang tunggak


BM (g)
CVL (g)
KB (g)
BG (g)
BM (g)
CVL (g)
KB (g)
BG (g)

1
74.57
0.37
0.35
0
146.2
0.43
3.27
0

2
73.41
0.91
0.51
0
146.79
0.62
2.6
0

3
73.36
0.67
0.65
0
148.15
0.52
1.3
0

4
72.55
1.61
0.89
0
146.6
1.04
2.87
0

5
72.93
1.22
1.05
0
136.83
2.73
0.53
0

Total
366.82
4.78
3.45
0
724.57
5.34
10.57
0

Rerata
73.364
0.956
0.69
0
144.914
1.068
2.114
0





Keterangan:

BM             : Benih Murni

CVL           : Contoh Varietas Lain

KP              : Kotoran Benih

BG              : Biji Gulma















Tabel perhitungan

Klp
Padi
Kacang tunggak
BM %
CVL %
KB %
BG %
BM %
CVL %
KB %
BG %
1
99.05
0.49
0.46
0
99.28
0.28
0.44
0
2
98.11
1.21
0.68
0
97.86
0.41
1.73
0
3
98.24
0.89
0.87
0
98.78
0.35
0.87
0
4
96.94
2.14
0.92
0
97.4
0.69
1.91
0
5
96.98
1.62
1.42
0
97.83
1.82
0.35
0
Total
489.32
6.35
4.35
0
491.15
3.55
5.3
0
Rerata
97.864
1.27
0.87
0
98.23
0.71
1.06
0



Cara perhitungan:

Berdasarkan data pada kelompok kami yaitu bada kelompok 1.

1.      Benih padi (Oryza sativa)

a.       Contoh Varietas lain


b.      Biji gulma


c.       Kotoran benih


d.      Persentase benih murni



* Cara menghitung persentase benih yang lain menggunakan cara perhitungan yang sama seperti cara perhitungan diatas*

2.      Benih kacang tunggak (Glizin max)

a.       Contoh Varietas lain


b.      Biji gulma


c.       Kotoran benih


d.      Persentase benih murni



* Cara menghitung persentase benih yang lain menggunakan cara perhitungan yang sama seperti cara perhitungan diatas*



G.  Pembahasan

              Pada perlaksanaan praktikum, dilakukan penimbangan benih dan analisis persentase kemurnian benih. Benih terlebih dahulu ditimbang sesuai dengan petunjuk. Setelah ditimbang, benih kemudian disortasi atau dipisahkan berdasarkan komponen seperti, Benih Murni (BM), Contoh Varietas Lain (CVL), Biji Gulma (BG) dan Kotoran Benih (KB). Komponen yang telah dipisahkan, masing-masing ditimbang. Adapun hasil penimbangan pada benih padi dan kacang tunggak yaitu:

1.      Benih padi

-          Benih Murni (BM) = 74,57 gram

-          Contoh Varietas Lain (CVL) = 0,73 gram

-          Biji Gulma (BG) = 0 gram

-          Kotoran Benih (KB) = 0,35 gram



2.      Benih kedelai

-          Benih Murni (BM) = 146,2 gram

-          Contoh Varietas Lain (CVL) = 0,43 gram

-          Biji Gulma (BG) = 0 gram

-          Kotoran Benih (KB) = 3,27 gram



                 Dari hasil penimbangan, dilakukan analisis persentase kemurnian benih terhadap masing-masing benih yang diuji. Hasil perhitungan persentase kemurnian benih pada benih padi dan kacang tunggak, yaitu:

1.      Benih padi

-          Benih Murni (BM) = 99,04 %

-          Contoh Varietas Lain (CVL) = 0,49 %

-          Biji Gulma (BG) = 0 %

-          Kotoran Benih (KB) = 0,46 %

2.      Benih kedelai

-          Benih Murni (BM) = 99,28 %

-          Contoh Varietas Lain (CVL) = 0,28 %

-          Biji Gulma (BG) = 0 %

-          Kotoran Benih (KB) = 0,44 %



           Untuk perhitungan uji kemurnian benih yang lain, dapat diperoleh pada kelompok lain sehingga didapatkan rata-rata benih murni, diantaranya yaitu; rata-rata benih murni padi = 97.864 % dan rata-rata benih murni kacang tunggak = 98.23 %.

            Selisih persentase nilai uji kemurnian benih antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain, yaitu kurang dari 5%, jadi dapat dikatakan bahwa benih yang diuji dapat memenuhi syarat sebagai benih unggul.



H.  Kesimpulan

1.      Hasil persentase uji kemurnian benih yang paling tinggi adalah benih kacang tunggak dengan persentasenya adalah 99,28%.

2.      Rata-rata benih murni padi = 97.864 % dan rata-rata benih murni kacang tunggak = 98.23 %.

3.      Selisih persentase nilai uji kemurnian benih antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain, yaitu kurang dari 5%, jadi dapat dikatakan bahwa benih yang diuji dapat memenuhi syarat sebagai benih unggul.



Daftar Pustaka




2. Harjadi, M.M. Sri Setyadi. 1979. Pengantar Agronomi. PT Gramedia: Jakarta.

3. Sutopo L, 1993. Teknologi Benih. CV Rajawali Pers: Jakarta.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar